> Pengertian Perusahaan Manufaktur
Pengertian Manufaktur adalah sebuah istilah untuk menyebut proses pengubahan bahan baku, komponen, atau bagian – bagian (parts) menjadi barang jadi yang memenuhi harapan atau spesifikasi pelanggan.
Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi.
Akan tetapi istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, di mana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Manufacturing ada dalam segala bidang sistem ekonomi.
Dalam ekonomi pasar bebas, manufacturing biasanya selalu diartikan dengan produksi secara massal untuk dijual ke customer untuk memperoleh keuntungan.
Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan istilah fabrikasi dibandingkan manufaktur.
Sektor ini sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.
Pengertian Perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang memiliki aktivitas pengelolaan material atau bahan mentah sampai menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada konsumen.
Perusahaan manufaktur dalam setiap pekerjaan atau kegiatan operasional yang dilakukannya tentu memiliki acuan dan standar dasar yang digunakan oleh para karyawan yang bekerja, biasanya acuan standar tersebut disebut dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).
> Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur, diantaranya sebagai berikut:
1. Pengolahan Material dan Hasil Produksi
Berbeda dengan perusahaan dagang yang hanya menjual barang dari pemasok, perusahaan manufaktur menitikberatkan pada proses pengolahan bahan-bahan mentah menjadi produk jadi.
Hasil dari proses produksi dan bahan baku perusahaan manufaktur dapat dilihat oleh mata atau produknya memiliki wujud.
Hal ini pula yang membedakannya dengan perusahaan jasa dimana produknya bukan berupa benda.
2. Mesin dan Skala yang Besar
Dalam pengelolaan produksi, perusahaan manufaktur biasanya menggunakan setup mesin dan tenaga manusia dengan pembagian kerja dalam produksi skala besar.
3. Terdapat Biaya Produksi
Biaya Produksi yang dikeluarkan biasanya terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (BOP).
> Elemen-Elemen Biaya Produksi
Dalam melakukan proses produksi supaya menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai jual, perusahaan manufaktur akan mengeluarkan berbagai macam biaya, yang dimana biaya tersebut digunakan untuk:
1. Biaya Bahan Baku
Yaitu bahan-bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari proses produksi, sehingga bahan ini diolah dan menjadi suatu produk.
Misalnya bahan langsung pada pabrik tekstil seperti kapas, pewarna kain dan lain-lain. Bahan langsung tentunya berbeda dengan bahan tidak langsung,.
Bahan tidak langsung contohnya seperti pelumas untuk mesin produksi ataupun bahan bakar mesin produksi, dan lain-lain.
Dapat disimpulkan bahwa bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan saat proses produksi tapi tidak dapat menjadi produk.
2. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk para tenaga kerja, dibedakan menjadi tenaga kerja langsung dan tak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk tenaga kerja yang bekerja secara langsung berkaitan dengan aktivitas pengolahan bahan baku hingga menjadi suatu produk.
Tenaga kerja langsung harus dibedakan dengan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja tidak langsung pada dasarnya berada di lingkup proses produksi namun tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan proses pengolahan suatu produk.
Tenaga kerja tidak langsung contohnya seperti petugas pemeliharaan, petugas keamanan, petugas kebersihan dan lain-lain.
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya di luar biaya bahan baku dan tenaga kerja.
Biaya overhead yang biasa disebut sebagai BOP pada dasarnya merupakan biaya yang timbul akibat penggunaan bahan penolong atau biaya tidak langsung lainnya.
Meski tidak terserap secara langsung pada produk, BOP tetap harus dikeluarkan atau dibebankan karena biaya ini juga memberikan kelancaran pada proses produksi.
Contoh BOP adalah biaya bahan penolong, biaya pengawasan mesin pabrik, biaya telepon, biaya listrik, dan lain sebagainya.
> Proses Bisnis Industri Manufaktur
Mengingat kompleksitas kelangsungan usaha sebuah industri, terdapat beberapa proses bisnis dari perusahaan manufaktur, diantaranya sebagai berikut:
1. Proses Procurement
Procurement adalah proses bisnis yang berkaitan dalam pengadaan barang dan kebutuhan lainnya dalam membantu kelangsungan usaha.
Bukan sekedar raw material saja, tetapi termasuk juga spare part, alat medis, alat pembersih, kebutuhan gedung, kebutuhan karyawan, alat-alat pertukangan, dan bahan – bahan serta komponen- komponen lainnya.
Proses ini menuntut kelengkapan sekaligus efisiensi dan efektifitas dalam pemilihan barang-barang tersebut.
2. In Out Inventory
Mengingat proses bisnis yang melakukan pengolahan bahan mentah menjadi produk siap pakai, otomatis akan terdapat banyak barang atau material yang keluar masuk perusahaan.
In Out Inventory adalah proses bisnis yang menangani keluar masuknya barang-barang tersebut, hal yang menjadi kunci adalah kontrol terhadap aliran barang tersebut.
3. Proses produksi
Fungsi proses produksi adalah pembuatan bahan baku sehingga menjadi barang jadi dan bisa dijual kepada konsumen.
Dalam praktiknya terdapat pembagian divisi yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan industrinya. Misalnya saja divisi PPIC (Production Planning and Inventory Control ) dan juga QC (Quality Control).
4. Penjualan dan Pemasaran
Fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses produksi dan menjual hasilnya, tujuannya untuk mendapatkan keuntungan.
Misalnya biaya untuk melakukan pemasaran seperti biaya promosi, biaya angkutan, biaya sewa gudang, biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan promosi produk.
5. Administrasi dan umum
Fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada hubungannya dengan penentuan kebijakan, pengarahan, dan juga pengawasan supaya kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efesien.
Misalnya dalam kegiatan ini terdapat biaya seperti biaya akutansi, baya personalia, biaya gaji karyawan dan lain-lain.
6. Akuntansi dan keuangan
Accounting dan Finance memastikan bahwa keuangan sebuah badan usaha sehat dan mampu untuk memenuhi kebutuhan produksi, sekaligus kontrol terhadap hutang.
Selain itu, accounting khususnya, memiliki kewajiban untuk mengatur pajak yang harus dibayarkan oleh pabrik kepada pemerintah.
> Contoh Perusahaan Manufaktur
Beberapa contoh industri manufaktur yang biasanya berada dalam supply chain adalah sebagai berikut:
a. Industri Manufaktur Tekstil
Merupakan salah satu industri yang banyak beroprasi di Indonesia. Industri ini mengelola kapas menjadi benang dan benang menjadi kain, sehingga nantinya kain tersebut dapat di olah kembali menjadi pakaian dan lain-lain.
Industri ini dapat menyerap banyak sekali tenaga kerja, maka tak jarang banyak sekali orang yang bekerja di industri tekstil.
b. Industri Manufaktur Garmen
Jika industri tekstil mengelola kapas sampai menjadi kain, maka industri garmen mengelola kain menjadi produk lain misalnya kain menjadi baju dan celana dan sebagainya.
Industri Manufaktur Keperluan rumah tangga
Industri ini menghasilkan produk untuk keperluan rumah tangga dan tentunya banyak sekali jenisnya.
Hasilnya industri keperluan rumah tangga seperti panci, sendok, garpu, piring, sabun, pasta gigi dan lain-lain.
Ada juga industri mebel atau keperluan interior untuk rumah produknya seperti lemari, meja, kursi dan lain-lain.
c. Industri Manufaktur Otomotif
Industri otomotif merupakan manufaktur yang dalam proses produksinya menggunakan teknologi tingkat tinggi. Hasil industri otomotif misalnya seperti sepeda motor, mobil, pesawat dan lain-lain.
d. Industri Manufaktur Elektronik
Sama saja seperti industri otomotif, dalam proses produksinya industri elektronik menggunakan teknologi tingkat tinggi.
Hasil industri elektronika misalnya seperti microchip, antena , radar , televisi, kulkas, komputer, handphone dan lain-lain.
e. Industri Kerajinan
Barang hasil industri kerajinan bisa terbuat dari berbagai macam bahan baku, sesuai dengan produk yang akan di hasilkannya.
Biasanya barang hasil kerajinan untuk di ekspor ke luar negeri, tapi banyak juga untuk dijual di dalam negeri.
Hasil kerajinan misalnya seperti keramik, kain tenun, pahatan dari kayu atau batu, barang yang terbuat dari rotan dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar